Xiangyi Hong
|
Mr. Xiang Yi |
Xiangyi Hong (4 Maret 1963), biasanya hanya dipanggil Xiangyi, adalah seorang master fengshui terkemuka Indonesia. Ketajaman dan akurasi analisis menjadi ciri khas yang sulit ditandingi. Mengedepankan logika berpikir dan menepis mitos, membedakan dirinya dengan praktisi sebidang pada umumnya. “Pisahkan sulubung mistik dari fenghsui !” Hal itu selalu diingatkan Xiangyi.
Kepiawaiannya dalam Hasta Aksara (Bazi) telah membawa dirinya pada suatu kesimpulan, orang yang lahir pada belahan bumi Selatan, termasuk Indonesia, harus merubah satu huruf pada cabang bumi pilar bulan Hasta Aksaranya, agar memperoleh akurasi perhitungan jauh lebih tinggi. Format rumus itu disebutnya sebagai Hasta Aksara versi Selatan, merupakan pandangan baru di dunia Hasta Aksara, yang sebelumnya belum pernah diutarakan master fengshui manapun di dunia ini. Ia sering disebut-sebut sebagai master fengshui nomor satu Indonesia. Penguasaan bahasa Mandarin sangat baik dan pemahaman mendalam atas budaya Tiongkok kuno, membuat beberapa kalangan juga menyebutnya sebagai budayawan sastra Tiongkok.
Kehidupan awal
Lahir di Bagan Siapi-api, sebuah di kota ikan kecil di muara sungai Rokan, kabupaten Bengkalis, propinsi Riau. Memiliki nama lahir Yun Song, nama dengan ucapan sama dengan master fengshui terkenal dinasti Tang, Mr. Yang Yun Song. Tentu saja ia memiliki nama Nasional, yaitu Adhi Pannacatta. Xiangyi adalah nama samaran untuk karya tulisnya di koran dan media lain, yang ternyata malah jauh lebih dikenal dari pada nama aslinya.
Merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Ayah juga anak pertama, adalah seorang nahkoda, juga ahli metafisika dan pengobatan tradisional part-time, terutama untuk penyakit yang menyerang wanita dan anak-anak. Tidak terhitung jumlah anak-anak dan wanita yang pernah diselamatkan olehnya.
Kakek buyut dari pihak mama seorang ahli fengshui dan spesialis seni bangunan kuno istana & kelenteng. Peninggalan karyanya adalah kelenteng Tien Ie Kong di Samarinda. Konon beberapa pemborong meninggal berturut-turut dalam kecelakaan kerja saat menangani pembangunan keleteng tersebut, hingga akhirnya mendatangkan beliau dari Jin Men, Taiwan, pembangunan baru dapat diselesaikan dengan baik. Paman tertua juga seorang ahli spesialis Yin fengshui, beliau bersama paman ke tiga juga seorang kaligrafis Mandarin dan pelukis.
Sejak kelas dua SD, telah menerima pelajaran sastra kuno bahasa Mandarin serta metafisika kuno Tiongkok dari kakek, yang saat itu telah pensiun. Ia juga mengikuti latihan kungfu di rumah sendiri, yang saat itu dipinjamkan ke guru kungfu Lao Siong sebagai tempat latihan. Tentu juga sini lukis dan ketrampilan budaya Tionghua lainnya. Hingga kakek meninggal dunia dan seluruh keluarga pindah ke Pekanbaru. Menamatkan SMP di sekolah Santa Maria kota tersebu, kemudian pindah ke Jakarta melanjutkan SMA. Mendapat PMDK dari Universitas Riau dan lulus tes di Universitas Indonesia, tetapi ia lebih memilih kembali ke Pekan baru untuk kuliah Matematika dan Fisikanya. Sayang sekali, kuliah tidak diselesaikannya karena ayah berhenti kerja demi menjaga mama yang mengalami sakit bertahun-tahun. Sebagai anak tertua, ia merasa terpanggil ikut menanggung beban ekonomi keluarga. Xiangyi meninggalkan usaha sablon yang dirintisnya bersama keluarga dan kembali ke Jakarta mengawali perjalanan hidupnya yang panjang.
Awal karir dan saksi hidup fengshui
Berawal sebagai kolektor di Romance Spring Bed, lalu meningkat ke sales. Dua tahun kemudian masuk tim design transfer paper di Kedaung Group Jakarta. Dengan tabungan bersama calon istri, Xiangyi mengkredit sebuah rumah di perbatasan Jakarta. Dari denah proyek dan pengukuran dilapangan (sebelum dibangun), diketahui fengshui rumah tersebut tidak baik, tetapi faktor ekonomi, darah muda dan arahan beberapa pemuka agama yang dimintai pendapatnya, mendorong Xiangyi mengesampingkan fengshui dan membeli rumah tersebut. Dalam waktu singkat, rumah tersebut telah diserah terimakan. Ayah sempat marah besar saat mengetahui hal itu, tetapi beliau tidak bisa berbuat lebih banyak, selain mengingatkan pengaruh buruk fengshuinya. Tidak lama kedua pasangan muda-mudi menikah dan pindah ke rumah tersebut.
Di saat secercah harapan hudup mulai bersinar, ayahanda tercinta meninggalkan dunia untuk selamanya. Hal itu membuat Xiangyi sangat menyesal karena belum mampu berbuat lebih banyak untuk beliau. Dalam kesedihan, Xiangyi mengundurkan diri dari Kedaung dan mulai berwiraswasta, di sini pengalaman pahit hidup dimulai. Usaha pertama adalah kaca grafis, saat itu masih baru dan sangat menguntungkan, tetapi entah anehnya berbagai macam halangan terjadi terus menerus, dalam waktu singkat bisnis tersebut terpaksa diberhentikan. Kemudian menggalang dana, bersama seorang teman menyuplai kayu gelondong ke perusahaan mebel, usaha mulai berjalan, namun Xiangyi menyadari patner tidak jujur, karena tidak ingin terlibat utang akibat ulah teman kelak, Xiangyi memberitahukan penyandang dana dan mengundurkan diri dari usaha tersebut (perkiraan Xiangyi terbukti kemudian).
Xiangyi lalu mengandalkan ketrampilan keluarga, membuat lukisan papan gabus untuk menyuplai toko kembang, sambil menerima order papan kembang bergambar. Usaha ini sempat menimbulkan salah paham dengan paman pertama yang juga melukis, tidak ingin konflik berlanjut, Xiangyi berniat menghentikan usaha itu. Tetapi belum sempat mengakhirinya, musibah datang menimpa. Xiangyi mengalami perampokan dengan kekerasan di jalan Daan Mogot, sekitar Cengkareng- Kali Deres. Ke dua kaki terluka dalam masing-masing lima tusukan pisau dan harus beristirahat di rumah sakit serta rumah sekitar 3 bulan, usaha otomatis terputus dengan sendirinya.
Setelah itu Xiangyi menjalankan usaha suplai sayur dan buah ke Hero supermarket, bekerja sama dengan pemegang hak yang kekurangan modal, tentu saja Xiangyi berada di pihak penyandang dana. Usaha itu berjalan cukup lancar dan menguntungkan. Tetapi musibah ke dua menimpa kembali. Kali ini adalah kecelakaan tunggal, ketika mengendarai mobil melaju di jalan Cileduk, keadaan sekitar gelap ditambah sorot lampu kendaraan menyilaukan, tidak menyadari sebuah lubang mengangga dipermukaan jalan persis sebuah belokan, kendaraan Xiangyi menabrakan lubang tersebut dan terhempas dengan sisi kanan dinding mobil ke permukaan jalan. Gerak refleks dasar kungfu secara otomatis melindungi bagian kepala, membiarkan sisi depan lengan kanan menanggung beban berat tubuh dan istri, anak pertama yang masih kecil dan adik yang duduk disamping, terseret cukup jauh bersama pecahan kaca mobil, daging bercampur darah berceceran di permukaan jalan. Beruntung tidak jauh dari tempat itu terdapat klinik kecil, sehingga pertolongan pertama bisa diambil, lalu dibantu istri dan adik yang tidak mengalami luka ke rumah sakit. Kali ini juga menghabiskan waktu sekitar 3 bulan, karena harus menjalankan operasi penanaman kulit agar luka bisa merapat. Akibat kecelakaan ini, bisnispun berhenti diambil alih pemilik hak suplai semula, bahkan sempat diadukan ke polisi dengan tuduhan penipuan. Untung saja setiap transaksi tercatat jelas dipembukuan serta bukti dari rumah sakit, dengan ancaman akan menuntut balik masalah ini akhirnya selesai dengan damai. Bagi Xiangyi, segalanya harus dimulai dari awal kembali.
Selama berbaring dirumah sakit paska kecelakaan ke dua, Xiangyi yang belajar metafisika Tiongkok dari kecil menyadari satu hal, tidak mungkin usaha keras bertahun-tahun selalu terputus begitu saja, pasti ada yang tidak beres. Xiangyi lalu meminta istri bongkar kembali sisa catatan dan buku2 tua, pelajaran sejak kecil yang hampir dilupakan begitu saja itu dipelajari kembali dengan seksama. Hasilnya sungguh menakjubkan ! Ternyata semua kejadian terbaca jelas melalui ilmu keluarga itu, termasuk keputusan mengambil rumah berfengshui buruk, sehingga harus mengalami keterpurukan. Ternyata pengaruh fengshui tidak bisa dipungkiri. Mulai saat itu, ilmu pusaka keluarga kembali dipelajari dengan baik dan mulai mencari pembanding dari luar.
Xiangyi tidak lagi sibuk berbisnis, hanya membantu orang menerjemahkan surat Mandarin ke Indonesia atau sebaliknya, di samping itu juga memberikan les Mandarin dan materi matematika-fisika untuk murid-murid sekolah. Kesepakatan keluarga diambil, agar istri mem back-up pembiayaan keluarga beberapa tahun, agar bisa mendalami pusaka keluarga untuk jangka waktu 2 – 3 tahun. Rumah pun dioper kredit sangat murah, hasilnya untuk melunasi utang dan sisanya membeli sebidang tanah di kampung sekitar komplek, yang kemudian ditata sesuai fengshui sendiri, dari situlah kehidupan mulai bangkit bertahap.
Karir fengshui profesional
Tahun 1995, Xiangyi belum sepenuhnya memulai karir fengshui. Suatu hari pulang dari mengajar di Bintaro Jaya, melewati komplek Kebayoran Regensi dan mampir makan sore di sebuah rumah makan ruko komplek tersebut. Seorang muda berbadan subur sedang makan sesuatu, seorang pengemar ilmu perbintangan klasik Tiongkok bernama Ziwei Doushu. Dalam obrolan, pemuda itu menunjukkan minatnya yang sangat kuat, Xiangyi dengan iseng menanyakan tanggal lahirnya, dalam waktu sangat singkat menjelaskan perjalanan hidupnya. Dalam kekagetan, ia mengundang Xiangyi bergabung dengan klubnya.
Klub pengemar Ziwei hanya terdiri dari sekitar 6 orang, dipimpin seorang master bernama bapak Chandra dan bermarkas di toko beliau di Pinangsia. Bertemu setiap hari minggu untuk membahas dan sharing tentang ilmu tersebut. Berkat ilmu keluarga, dengan cepat pandangan Xiangyi di terima baik, hingga akhirnya berkembang menjadi kelas belajar yang langsung dibimbing Xiangyi. Kelas pun di mulai dengan meminjam tempat sebuah vihara di Kartini 2 pada akhir 1996, kecuali pak Chandra dan seorang yang pindah ke kota lain, 4 diantaranya kemudian menjadi anggota kelas tersebut.
Berkat fengshui yang baik, Xiangyi dan istri terhindar dari amuk massa di perempatan Cengkareng, ketika menjemputnya pulang dari kantor. Gegap gempita reformasi itupun membawa kehidupan Xiangyi kembali ke jalur yang semestinya. Tahun 1999, pak Robert, teman yang pernah menjabat sebagai kepala bagian siaran Mandarin di RRI saat mantan menteri penerangan Harmoko menjabat. Melalui rekomendasi beliau, Xiangyi mengenal pak Harmoko dan Sofian Lubis, mantan redaktur pos kota, yang juga tangan kanan pak Harmoko. Ketika itu, pos kota group ingin menerbitkan sebuah Koran Mandarin, pak Harmoko meminta Xiangyi membantu di redaksi, Xiangyi tidak memiliki pengalaman menangani Koran sebelumnya, karena itu meminta sebuah rublik khusus untuk menuangkan pengetahuan fengshui dan metefisika Tiongkok pada media baru tersebut. Koran berbahasa Mandarin pertama setelah reformasi pun lahir di persada Indonesia dengan nama Xin Sheng Ri Bao atau Harian Hidup Baru, pada awal tahun 2000.
Kerasnya persaingan di antara koran berbahasa Mandarin, membuat rival tutup satu persatu. Tidak terkecuali Koran Hidup Baru yang juga tidak mampu bersaing, dan harus menutup usahanya pada tahun 2002. Saat itu, berkat klien yang setia selama membaca uraian di Koran, Xiangyi Sudah bisa sepenuhnya terjun ke dunia fengshui professional. Bahkan istri pun berhenti kerja dan ikut membantu sejak akhir tahun tersebut.
Keluarga
Menikah dengan wanita kelahiran Jakarta Lien Mettasari (Tan Lian Giok) atau biasanya dipanggil Alien, pada tahun 1990. Memiliki tiga orang anak : Julian Wesley (1992), Paula Angelina (1994) dan James Wesley (1999).
Peristiwa penting karir perofesional
2001 Mulai membuat program komputer bazi, Ziwei, Liyao dan Fengshui.
2002 Kelas pindah ke Lokasari.
2003 Membawa pengetahuan fengshui di TV Metro Pagi setiap minggu (9 bulan).
2003 Iklan Taman Kenangan Lestari (3 tahun).
2003 Kerja sama dengan situs CBN.
2004 Seminar bersama para pakar fengshui, termasuk Yap Qing Hai.
2004 Rublik di majalah fengshui (2 tahun).
2004 Rublik di Koran International Daily News (masih berlangsung).
2004 Rublik di koran Pos Kota (Setahun).
2005 Iklan untuk perusahaan Anggrek.
2005 Turut meramaikan peringatan hari Marga di Huai Yang, Tiongkok.
2006 Bertemu master bazi Jianye Duan di Guangzhou, Tiongkok.
2007 Menerbitkan buku Membongkar Mitos Fengshui.
2008 Menerbitkan Kelender Tongshu 2008.
2008 Rublik di tabloid Gaya Hidup Sehat (akhir tahun, masih berlangsung).
2009 Menerbitkan Kelender Tongshu 2008.
2009 Seminar fengshui di Medan.
2009 Diskusi “Penerapan ajaran Kongfucius” di Beijing.
2009 Iklan Tang City (properti).
2010 Menerbitkan Kelender Tongshu 2010.
2010 Menerbitkan Pedoman Menata Fengshui 2010.
2010 Seminar bersama Andrie Wongso.
2011 Menerbitkan Kelender Tongshu 2011.
2011 Menerbitkan Pedoman Menata Fengshui 2011.
2011 Seminar Bazi bersama Inti.
2011 Pembicara di Indonesia Climate.
Gathering bersama dan Seminar
BCA, Mandiri, BNI, Danamon, HSBC, DBS, OCBC, UOB, Cimb Niaga, Standard Chartered, Permata Bank, Nokia, Melandas, Gramedia, Taman Kenangan Lestari, Trans Yogi, Tang City, Agung Sedayu, Emporium, Palem Lestari, Kota Wisata, Era, Ray White, Pakubuwono, Pacific Place, Sentul City, Sumarecon Group, Mall Gading Serpong, Mall Kelapa Gading, Sentral Grosir Cikarang, Blok A Tanah Abang, Blok B Tanah Abang, Sudirman Park, Atrium Senen, MGK Kemayoran, Spring Hill.
Rublik
Tetap : International Daily News, Tabloid Gaya Hidup Sehat.
Lepas : Majalah Femina, Majalah Parenting, Info Bank, Info Gading, Info Pluit, Media kawasan Kelapa Gading, Madia kawasan Glodok, Majalah Luar Biasa.
Nara Sumber
TV : Metro TV, RCTI, TV One, Trans TV, Trans 7, Jak TV, Makassar TV, Batam TV.
Radio : Sonora, Cakrawala, Pas FM, RRI, Utan Kayu, Global Surabaya, Medan, Bandung, Lampung.
Klien
Perorangan dan perusahaan menyebar merata dari Sabang sampai Merauke di seluruh Indonesia, juga di luar negeri seperti : Singapore, Malaysia, Filipina, Taiwan, Hongkong, Tiongkok, India, Pakistan, Australia, bahkan Dubai, Jerman, Rusia, Belanda dan Amerika.
Karya
Kalender Tongshu 2008, Kalender Tongshu 2009, Kalender Tongshu 2010 dan Kalender Tongshu 2011 (Gramedia Group) ; Buku Membongkar Mitos Fengshui (Gramedia Group) ; Buku Hasta Aksara Selatan (Mandarin / 南盤八字) (Yunxiang filosofis) ; Buku Pedoman Fengshui 2010, Buku Pedoman Fengshui 2010 (Gramedia Group).
Produk
CD program Hasta Aksara, CD program Ziwei, CD program Liuyao, CD program Fengshui untuk computer.