Jumat, 27 April 2012

dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH

Hari Rabu lalu, tanggal 25 April 2012, ketika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membesuk, Menteri Kesehatan RI yang sedang sakit parah ini meminta berhenti dari tugasnya, agar bisa konsentrasi mejalani perawatan medisnya. Maka pada tanggal 26 April 2012, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih secara resmi berhenti menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI.
Di mata Presiden, dr. Endang seorang pekerja keras sangat bertanggung jawab. Ia terdeteksi sakit kanker paru-paru stadium lanjut pada akhir 2010, dan terus menjalani pengobatan hingga kini. Seorang dokter, juga penyakit yang dideritanya bersifat logam. Saya pikir, melalui tanggal lahir beliau, kita bisa pelajari sesuatu yang bermanfaat. Mari kita pecahkan informasi tanggal lahirnya. dr. Endang lahir di Jakarta pada tanggal 01 Febuari 1955. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes. Hasta Aksara Selatan-nya sebagai berikut :

 

 
Elemen diri Air dengan pilar diri Ular air. Terjadi interaksi antara Kuda (Tahun), Kambing (bulan) dan Ular pada pilar diri, membentuk kekuatan energi api yang sangat kuat. Interaksi ini langsung merusak cikal bakal elemen Logam yang terdapat di dalam Ular, pelepasan energi Logam inilah yang terpakai, sehingga ia memilih belajar kedokteran, yang akhirnya membawa dirinya menuju puncak karir sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Logam yang berada di dalam Ular berada pada sektor keluarga, karena itu beliau juga bersuamikan seorang dokter, yaitu dr. Reanny Mamahit, SpOG, MM, yang menjabat sedang Direktur RSUD Tangerang.
Hukum kekekalan energi materi menyebutkan, ketika sebuah materi dimusnahkan, ia akan melepaskan jumlah energi inti atomnya yang sangat kuat. Nah, ketika periode hidup dr. Endang berada pada Macan air (2003 - 2012), interaksi antara Macan dan Ular adalah ‘Chuan’ yang bersifat merusak. Selain itu, dalam hukum 12 medan kehidupan, Macan adalah tempat Kemusnahan bagi Logam. Ini berarti, periode hidup ini adalah periode paling gemilang bagi dirinya, bersamaan dengan itu, dengan musnahnya Logam, maka organ yang diwakili Logam pada tubuhnya akan bermasalah besar. Nah, organ berelemen Logam dalam tubuh menusia ada dua, yaitu Usus besar dan Paru-paru. Berhubungan dengan posisi Ular berada pada pilar hari, itu mewakili bagian dada seseorang, karena itu bisa dipastikan, organ yang rusak pada dirinya adalah paru-paru.
Tahun 2010 diwakili pilar Macan tanah, ini berarti Macan tiba pada tahun untuk memusnahkan Logamnya. Terbukti pada akhir 2010, ia terdianogsa mengindap kanker paru-paru tingkat lanjut (Organ berelemen Logamnya bermasalah besar), dan itu terjadi pada masa puncak karirnya, dimana baru saja diangkat menjadi Menteri Kesehatan RI kurang lebih satu tahun yang lalu pada 22 Otober 2009. Logam yang telah musnah telah berubah menjadi energi kehidupan, sangat sulit dikembalikan pada wujudnya semula, beliau perlu berhati-hati sangat berhati-hati bulan ini, jika terlewati perhatikan Agustus nanti atau Januari tahun depan. Semoga cepat sembuh ibu Kartini kita, dr. Endang !, semoga.

Senin, 16 April 2012

Sumur Tua

Air sangat dekat dengan kehidupan kita. Dahulu, nenek moyang kita selalu membangun hunian tidak jauh dari aliran air. Setelah kelompok hunian berkembang cepat dan menjadi besar, banyak rumah-rumah dibangun jauh dari aliran air. Untuk memenuhi keperluan airnya, mereka kemudian menggali sumur untuk memenuhi keperluannya. Saat saya kecil hingga masa SMP, sumur masih menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keluarga kami.
 
 
Setelah pindah ke Jakarta, hampir tidak ditemukan sumur yang dapat berfungsi dengan baik, karena fungsinya telah tergantikan sepenuhnya oleh aliran air pam pemerintah, ataupun sumur pantek air bawah tanah yang lebih modern dan menggunakan pompa listrik. Dengan demikian, sumur galian biasa menjadi tertinggal dan tidak lagi dipakai orang.

Menangani sumur yang tidak lagi dipakai, sebagian orang langsung mengurugnya, sebagian orang hanya menutup mulut sumur tersebut dengan kayu, tetapi pada umumnya, orang akan menelantarkan dan membiarkan sumur itu begitu saja dalam keadaan mengangga. Akibatnya, lama-kelamaan akan berubah menjadi sumur tua terlantar yang sering kita temukan, dan ditakuti sebagian lapisan masyarakat.

Suatu saat, ketika tempat yang dijadikan sumur itu akan dipakai, masalah pun timbul ke permukaan. Terobsesi mitos, banyak yang takut mengurug sumur. Ada yang berpendapat, sumur tidak boleh diurug, cukup ditutup saja dengan lantai. Ada pula yang mengatakan, kalau sumur di tutup, harus disisakan sebuah cela udara, agar makhluk penghuni sumur bisa bernafas (ada yang mengatakan agar air didalamnya tetap hidup), ada pula yang dibiarkan berada pada keadaan semula, hanya diberi tralis pengaman dimulut sumur, sekalipun sumur tersebut berada di dalam ruang tertutup.

Persepsi seperti itu salah dan tidak bermanfaat, apalagi sumur yang dibiarkan terbuka di ruang tertutup dalam rumah, pada akhirnya hanya akan menjadi sarang nyamuk yang ideal. Sumur yang sudah tidak dipakai lagi, sebaiknya diurug saja, agar tidak menimbulkan masalah yang lain. Jika hanya ditutup lantai dan membiarkan sebuah lobang mengangga dibawah sana, bisa saja menjadi sarang binatang dalam tanah, atau dalam waktu yang lama, tanah disekeliling sumur gugur ke dalam lubang sumur, membuat tanah dibawah lantai amblas ke dalam, terjadi ruang kosong antara lantai dengan permukaan tanah, sehingga mempengaruhi kekuatan lantai, bahkan mempengaruhi kekuatan pondasi rumah disekitar sana.

Sumur tua cukup dalam yang lama tidak dipakai, sekitar dasar sumur akan mengendap gas bumi beracun yang cukup berbahaya. Sering terdengar berita ada yang mati lemas di dalam sumur, saat ingin membersihkan sumurnya. Itu disebabkan orang tersebut terhirup gas beracun. Jika sumur tidak diurug dan ditutup lantai, apalagi hanya menyisakan sebuah lobang kecil, itu tentu tidak baik. Karena bila suatu ketika, oleh sebuah sebab yang tidak terduga, tekanan di dalam lubang sumur itu menjadi demikian tingginya, sehingga gas beracun yang tergenang didasar sumur terdesak ke atas dan keluar melalui lubang kecil, gas berbahaya itu kemudian memenuhi ruang tertutup di atas tempat sumur itu, walaupun kadarnya sangat ringan, sekali terhirup ke dalam tubuh, tetap akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Dalam sumur yang lama tidak dipakai, akan mengendap gas alam dan kotoran- kotoran lainnya. Bakteri yang hidup dalam genangan air bisa mengubah gas alam tersebut menjadi semacam hidogen sulphide dan gas beracun lain yang cukup berbahaya. Menghirup gas dengan konsentrasi cukup tinggi, dapat menyebabkan kerusakan fungsi paru-paru dan menyebabkan kematian karena sesak nafas. Selain itu, gas beracun seperti karbon oksida dari permukaan tanah dapat saja masuk dan mengendap di dasar sumur. Karena itu tidak ada gunanya tetap mempertahankan sebuah sumur yang sudah tidak dipakai lagi, sebaiknya diurug saja.

Mengurug sumur tua pun ada caranya. Jangan memasukan puing atau tanah sekaligus ke dalam sumur hingga rata dengan permukaan tanah, jika itu dilakukan, gas yang terendap atau tergenang di dasar sumur akan terdesak keluar seluruhnya, itu memang membahayakan kesehatan. Mengurug sumur harus bertahap, agar gas berbahaya terurai perlahan, dan tidak timbul ke permukaan dalam volume yang bisa membahayakan.



Jakarta, 13 April 2012

Xiangyi.