Sabtu, 18 Februari 2012

Memahami hubungan kerja antar huruf

Hasta Aksara adalah sebuah bagan kehidupan seseorang, seorang ahli Hasta Aksara dengan mudah dapat memecahkan makna yang tersembunyi di balik kode-kode hurufnya dan mengetahui drama kehidupan orang tersebut. Hasta Aksara bagaikan sebuah lukisan, sebuah sajak dan syair. Seorang seniman mencintai lukisan dan karya seni lainnya, karena ia memahami makna yang terlukis dalam lukisan, memahami makna sajak dan syair. Seorang analis Hasta Aksara harus sanggup memahami hubungan kekerabatan, jalinan permasalahan dan lainnya di balik delapan huruf bagan dasarnya, caranya adalah memahami dengan baik hubungan kerja antar huruf-huruf tersebut, mempelajari peran apa yang sedang dilaksanakan huruf-huruf tersebut.
Kita tidak perlu terikat oleh peraturan-peraturan tentang badan kuat, badan lemah, sistem khusus atau segala macam bentuk aturan yang belum tentu benar. Yang paling penting adalah kita harus bisa menjelaskan makna huruf dan apa yang hendak disampaikan dari hubungan antar huruf sebuah Hasta Aksara, jika anda dapat memastikan hal tersebut, maka dengan mudah anda bisa membaca jalan hidup si pemilik Hasta Aksara tersebut.
Coba Bandingkan ke dua Hasta Aksara di bawah ini :
Yang ini seorang Jendral besar, Yan Xi Shan (嚴錫山).
Yang ini hanya seorang karyawati kantoran biasa.
 
Coba perhatikan ! dua Hasta Aksara ini sangat mirip, hanya berbeda dua huruf di pilar tahun, tetapi nasib mereka sama sekali berbeda, satunya (yang pertama) seorang jendral besar pada masa awal abad 19, sementara yang lainnya (ke dua) hanya seorang pekarir (karyawati) biasa yang tidak memiliki kelebihan menonjol. Kenapa ke duanya berbeda sebegitu jauh ? Padahal bagan Hasta Aksaranya sama, hanya berbeda dua huruf saja.
Mari kita lihat apa yang disampaikan oleh keduan Hasta Aksara tersebut :
1.       Elemen diri keduanya adalah kayu kecil Yi, keduanya kayu mati, karena tidak memiliki akar yang kuat.
2.       Kayu mati cenderung menyukai logam, persyaratannya logam tersebut harus dikendalikan terlebih dahulu, agar tidak langsung menghantam ke diri.
3.       Api dalam sistem akan dapat mengendalikan logam, dan keduanya sama-sama memilikinya.
4.       Api kecil Ding adalah bintang generasi bagi kayu, dalam hal ini merupakan pikiran (otak), berarti kedua sama-sama memiliki otak yang brillian.
5.       Kerbau adalah sebuah gudang bagi logam, logam Xin dan 2 Ayam (logam) masuk gudang Kerbau, dalam hal ini Kerbau adalah suatu kumpulan kekuatan (sejumlah orang).
6.       Api yang mewakili pikiran berada di atas (batang langit) kerbau, jadi ia dapat mengendalikan sejumlah anak buah dengan kecerdasannya.
Hingga di sini, Hasta Aksara keduanya sama, yang berbeda adalah  Shio keduanya, sang jendral shio Kambing dan si karyawati Shionya Kuda. Ternyata justru disinilah letak perbedaan hidup keduanya. Kerbau adalah sebuah gudang yang berfungsi menyimpan barang-barang penting, karena itu ia selalu berada dalam keadaan terkunci, agar barang yang tersimpan di dalamnya aman dan terjaga baik. Jadi jika kita ingin mendapatkan barang dari dalam gudang, pintunya harus dibuka terlebih dahulu, kemudian barangnya baru bisa diambil. Dan gudang dalam sebuah Hasta Aksara hanya bisa dibuka dengan dua cara, yang satu melalui interaksi Chong (ditabrak dengan keras) dan satu cara lagi adalah interaksi Xing (dibongkar paksa pintunya).
Nah, disinilah letak perbedaan kedua Hasta Aksara di atas. Interaksi Chong terjadi pada Hasta Aksara milik Jendral, karena hanya Kambing yang bisa menabrak gudang Kerbau. Baik Kambing maupun Kerbau kedua-duanya gudang. Jika makna gudang dalam Hasta Aksaranya adalah sejumlah tentara, maka Chong dalam Hasta Aksaranya dapat dijelaskan, bahwa Sang Jendral menggunakan sejumlah tentara untuk menyerang dan menguasai sejumlah tentara lawan lainnya.
Hal seperti di atas tidak terjadi pada Hasta Aksara Si Karyawati, karena tidak ada Kambing dalam Hasta Aksaranya. Interaksi kerjanya adalah Chuan (menusuk), dimana Kerbau berinteraksi Chuan dengan Kuda, bukan Chong. Chuan tidak membuka gudang, ia hanya membolonginya saja. Makna Chuan di sini dapat dijelaskan, Si Karyawati mengerahkan sejumlah besar tenaga (Kerbau) untuk mengerjakan suatu tugas kecil (Kuda), yang sebetulnya bisa dilakukan oleh hanya satu orang saja. Tentu saja, tindakan Si Karyawati hanya pemborosan yang tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu yang besar.
Itulah sebabnya Hasta Aksara pertama bisa menjadi seorang Jendral besar, sedangkan Hasta Aksara ke dua hanya seorang Karyawati biasa, ke duanya sama sekali tidak bisa diperbandingkan prestasinya. Jumlah energi yang tersimpan di dalam gudang sangat besar, jadi jika pelepasan energi sebuah gudang dapat ditangkap dan dimanfaatkan dengan baik dalam sebuah Hasta Aksara, akan menghasilkan seorang berkemampuan sangat baik. Sebaliknya, energi gudang yang tidak bisa dilepas tentu tidak bisa dimanfaatkan dan hanya menghasilkan seorang yang biasa-biasa saja. Itulah makna sandi sebuah Hasta Aksara yang harus dipahami dengan benar oleh para analisnya.






Jakarta, 18 Febuari 2012