Hasta Aksara Gayus Tambunan sangat mudah dipahami. Gayus lahir pada tanggal 9 Mei 1979 sekitar jam Macan. Hasta Aksara Selatannya sebagai berikut :
Elemen diri Api besar, Babi (亥官) dan Tikus (子殺) berelemen air berada di bulan dan hari, setiap saat mengancam keberadaan dirinya. Macan berelemen Kayu berada di pilar jam, mengembos kekuatan air sekaligus memperkuat diri (Kayu menghidupkan Api), dan Logam Geng (庚才) yang berada di batang langit keluar sebagai Induk para Air (Logam menghidupkan Air) dan berfungsi sebagai koordinator Air, sehingga membentuk sebuah sistem Hasta Aksara sangat bagus dan berpeluang kaya raya. Jika suatu saat, koordinator tersebut rusak atau direbut pihak lain, maka sistem menjadi runtuh dan sang pemilik Hasta Aksara-pun akan mengalami masalah sangat besar.
Gayus tercatat sebagai lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 2000. Setamat dari STAN, ia bekerja di lingkungan Ditjen Pajak. Ia dikenal pintar soal laporan keuangan. Pada 2002, Gayus menempati posisi sebagai pelaksana petugas pajak yang mengurusi keberatan pajak dan banding, khusus menyangkut wajib pajak besar. Ia memang memiliki peluang sangat baik meningkatkan kekayaannya dalam waktu dekat. Periode hidup dirinya pada waktu itu Monyet Api (1999 - 2008), Geng menjelma jadi Monyet dan mengkoordinasi sistem, membuat keadaan dirinya sangat bagus.
Hasta Aksara ini paling takut pada huruf Yi (Kayu kecil), karena Yi dapat berinteraksi dengan Geng, yang berarti merebut peran dari fungsi Geng semula. Pada periode hidup Yiwei (2009 - 2018), kemunculan Kayu Yi menimbulkan masalah besar bagi Gayus, karena Yi dapat merebut peran Geng sebagai kordinator Air, yang pada akhirnya akan menyengsarakan Gayus. diketahui, pada periode 2008-awal 2009, Gayus yang menjabat sebagai penelaah di Direktorat Keberatan dan Banding-- menangani sedikitnya 51 permohonan banding yang diajukan wajib pajak, itulah jebakan kehidupan ! Jika Gayus mengambil peluang itu untuk memperkaya diri, akan terjebak dalam kesengsaraan yang panjang. Padahal, struktur Hasta Aksara dirinya begitu bagus, asalkan bekerja jujur, pasti memiliki masa depan sangat gemilang.
Sayang sekali ia terjebak oleh lingkaran nasibnya dan melakukan korupsi, sehingga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.Jakarta, 03 Maret 2012
祥瑜
Tidak ada komentar:
Posting Komentar