Joko Widodo lebih dikenal dengan nama julukan JokoWi, adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali, yaitu masa bakti 2005-2015. Dibawah bimbingannya, kota Solo berkembang baik, bahkan anak-anak sekolah SMK Solo belum lama ini juga membuat berita besar, mampu merakit sendiri mobil nasional, ini suatu kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumya. Bahkan kali ini ia ikut dalam pemilihan Gubenur DKI Jakarta dari pencalonan partai PDIP, dengan mengaek wakil dari kabupaten Belitung Timur, yaitu Ahok.
Segudang keberhasilan diperoleh JokoWi selama memimpin kota Solo. Ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008. Orang hebat ini lahir pada tanggal 21 Juni 1961 tengah malam. Hasta Aksara (Selatan) nya sebagai berikut :
Elemen diri Kayu kecil, tidak ada akar di cabang bumi kayu, bisa dipastikan sebagai kayu mati. Ia suka berada pada periode Logam, karena itu pada periode 20 tahun antara 1985 - 2004 cukup bagus, hanya saja belum cukup dikenal banyak orang. Sistem tanggal lahir dengan komposisi Tanah kecil mengkomandoi dua Logam menjadikan dirinya mencapai golden cycle pada periode Kerbau tanah (2005 - 2014). Karena itu tidak heran, bisa terpilih kembali menjadi wali kota Solo untuk periode berikutnya.
Namun demikian, ia hadir pada tahun yang kurang tepat, karena semua kekuatan dalam sistem Hasta Aksara milik dirinya tenggelam dan ditelan Naga. Dalam hal ini, walau Hasta Aksara dirinya dan Ahok cukup baik, jika hadir pada tahun yang tidak tepat, hasilnya juga tidak akan memuaskan. Barang kali untuk keluar dalam urutan ke dua atau tiga besar tidak sulit baginya, tetapi menuju puncak dibutuhkan kondisi tertentu, karena terdapat halangan dari (tenggelam oleh) lingkungan makro yang masing-masing memiliki kepentingan. Sekalipun demikian, ia merupakan kompetiter yang perlu diperhitungkan dan diwaspadai pesaing lain, karena jika pemilihannya jatuh pada bulan Oktober (bulan atau hari Anjing), akan sangat menguntungkan baginya dan bukan tidak mungkin keluar sebagai pemenang.祥瑜28 Mar’12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar