Jumat, 23 Maret 2012

Hidayat Nur Wahid


Partai Keadilan Sejahtera mencalonkan Hidayat Nur Wahid sebagai calon Gubenur dalam Pilkada DKI tahun ini. Tokoh ulama sekaligus politikus ini memang bukan orang biasa, beliau orang sangat hebat. Latar belakang keluarga beliau, baik dari pihak ayah maupun ibu adalah keluarga pemuka agama. Kakeknya dari pihak ibu adalah tokoh Muhammadiyah di Prambanan, sementara ayahnya H. Muhammad Syukri, meskipun berlatar Nahdhatul Ulama, juga merupakan pengurus Muhammadiyah. Ny. Siti Rahayu, ibunda Hidayat, adalah aktivis Aisyiyah, organisasi kewanitaan Muhammadiyah.
Hidayat Nur Wahid lahir di Dusun Kadipaten Lor, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, pada tanggal 8 April 1960, bertepatan dengan 9 Syawal 1379 Hijriyah. Hasta Aksara Selatannya sebagai berikut :

 

 
Elemen diri Api besar yang cukup berkobar, kombinasi seperti ini menunjukkan masih dibutuhkannya elemen Api dalam perjalanan hidupnya, dengan kata lain, ketika berada pada periode Api, kehidupannya akan bersinar, tetapi menjadi sangat sibuk, sedangkan ketika berada pada periode hidup Air, kehidupan menjadi lebih santai dan bersahaja. Terdapat dua buah bintang istri dan membawa gudang, mengisyaratkan akan menikah lagi setelah istri pertama meninggal.
Suatu periode hidup sangat baik telah dinikmatinya, yaitu ketika periode 1998 - 2007. Periode itu disebut Macan kayu, di dalam Macan terdapat sumber Api yang besar, dan Kayu menghidupkan Api. Tahun pertama periode tersebut adalah Macan tanah 1998, ia menjadi salah satu yang mempelopori berdirinya partai Keadilan Sejahtera. Tahun Naga logam 2000 - 2004, ia menjadi presiden Partainya. Tahun Kuda air 2002 - 2009, ia menjadi Ketua MPR RI.
Istri pertama adalah Tikus logam (Gengzi), Logam Geng berinteraksi (gabung) dengan Kyu kecil (Yi), interaksi ini merusak Tikus logam (istri pertama) dan menggabung dengan Anjing logam (istri ke dua). Pada tahun Tikus tanah 2008, sang istri Kastrian Indriawati meninggal dunia pada 22 Januari. Pada bulan Mei tahun yang sama, ia menikah lagi dengan dr. Diana Abbas Thalib. Kini, periode hidupnya tetap berada di Kelinci kayu (2008 - 2017), walaupun keberuntungannya masih cukup baik, tetapi tidak mudah bagi dirinya memenangkan posisi gubenur Jakarta. 


 ç¥¥ç‘œ21 Mar’12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar