Senin, 11 Juli 2011

Gara Gara Nama

‘Maha’ Ibu Suri Ci Xi (慈禧太后 / 1835 - 1908) adalah seorang wanita penguasa pada akhir dinasti Qing sangat berkuasa, bahkan jauh melebihi seorang kaisar. Suatu ketika, Ci Xi sedang memeriksa daftar kelulusan sarjana ujian Negara, terbaca olehnya lulusan terbaik tahun itu bernama Zhu Ru Zhen (朱汝珍 / 1870 - 1943). Perlu dijelaskan, Qing merebut kekuasaan dari Ming yang didirikan Zhu Yuan Zhang. Dinasti Qing semakin korup dan lemah pada masa Ci Xi, pemberontakan dengan dalih mengembalikan Ming terjadi dimana-mana. Karena Ming milik keluarga Zhu, sedangkan lulusan terbaik kali ini bermarga Zhu, ketidak senangan langsung menyelimuti Ci Xi, apalagi ia berasal dari desa yang sama dengan Mr. Kang You Wei (康有為 / 185 - 1927) dan Mr. Liang Qi Chao (梁啟超 / 1873 - 1929) yang dianggap pemberontak. Ci Xi langsung mengambil kuas dengan tinta merah, menganulir gelar sarjana orang tersebut. Padahal, orang itu adalah sarjana Qing terakhir, karena setelah itu dinasti telah dijatuhkan. Gara-gara dirinya bermarga Zhu, Ru Zhen gagal menjadi sarjana terakhir suatu dinasti besar (imperior) di Tiongkok.

Pada saat yang sama, Liu Chun Lin (劉春霖 / 1872 - 1942) juga mengikuti ujian Negara tersebut. Hasilnya biasa-biasa saja. Perlu di jelaskan pula, bahwa huruf Chun (春) berarti musim semi, sedangkan Lin (霖) memiliki arti hujan yang sangat lebat, jadi namanya mengandung arti hujan di musim semi yang sangat lebat. Seharusnya ia berada di daftar kelulusan pada urutan yang terakhir, tetapi saat itu sedang terjadi kemarau panjang di daratan Tiongkok, begitu melihat nama ini, Ci Xi merasa sangat nyaman, betapa tidak ? Hujan deras saat kemarau panjang ! Ci Xi beranggap, datangnya orang ini adalah suatu karunia Tuhan. Apalagi marganya Liu memiliki bunyi yang sama dengan Liu (留), yang artinya menyisakan atau tinggal di tempat. Maka orang yang beruntung inipun di angkat oleh Ci Xi menjadi sarjana dengan lulusan terbaik pada angkatan tersebut.

Dari kejadian sejarah ini dapat disimpulkan, bahwa nama yang bisa mempengaruhi suasana hati seorang pemimpin, dapat membawa berkah maupun petaka bagi yang memiliki nama tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar